Sukses

Setop KA Argo Parahyangan Imbas Kereta Cepat Jakarta Bandung Beroperasi, Menhub Bakal Tanya Masyarakat

Menhub menyatakan, dirinya kini tengah memikirkan potensi okupansi penumpang KA Argo Parahyangan yang teralihkan akibat pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Liputan6.com, Makasar - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi masih akan terus melakukan kajian terkait perihal kabar penghentian KA Argo Parahyangan, pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung target beroperasi pada Juni 2023.
 
"Itu dalam pengkajian. Kita sedang mengkaji tentang hasilnya seperti apa. Mungkin nanti Maret atau April (2023) kita lihat sama-sama," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat dijumpai di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (2/12/2022).
 
Menhub menyatakan, dirinya kini tengah memikirkan potensi okupansi penumpang KA Argo Parahyangan yang teralihkan akibat pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung. 
 
Oleh karenanya, ia ingin bertanya kepada masyarakat terlebih dahulu, khususnya pengguna kereta Jakarta-Bandung tentang kemungkinan KA Argo Parahyangan disetop. 
 
"Itu yang kita pikirkan. Kalau Kereta Cepat itu kan totalnya (waktu tempuh) cuman 48 menit, sementara ini (KA Argo Parahyangan) kan 3 jam. Bagaimana kemungkinannya, ya kita membutuhkan survey supaya lebih akurat," paparnya. 
 
Sehingga, ia masih buka potensi KA Argo Parahyangan kelak tetap beroperasi. "Ada kemungkinan, tapi itu musti berdasarkan suatu pembahasan," imbuhnya. 
 
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI juga sempat memberikan jawaban soal isu tersebut. Perseroan hingga kini masih akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mengenai nasib KA Argo Parahyangan pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya beroperasi. 
 
"KAI sebagai BUMN akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung pp) seperti biasa," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
 
Di samping itu, Joni mengatakan, PT KAI juga bakal terlibat dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung. Khususnya untuk menyambungkan penumpang dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Tegaluar.
 
"KAI juga masih fokus mempersiapkan hadirnya layanan Kereta Cepat Jakarta Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan Kereta Cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya," tuturnya.
 
 
2 dari 3 halaman

Penjelasan KAI

Pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diisukan bakal memakan tumbal KA Argo Parahyangan yang selama ini moda angkutan kereta rute Jakarta-Bandung.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI tidak 100 persen membenarkan kabar tersebut. Perseroan hingga kini masih akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mengenai nasib KA Argo Parahyangan pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya beroperasi.

"KAI sebagai BUMN akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung pp) seperti biasa," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Liputan6.com, Rabu (30/11/2022).

Di samping itu, Joni mengatakan, PT KAI juga bakal terlibat dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung. Khususnya untuk menyambungkan penumpang dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Tegaluar.

"KAI juga masih fokus mempersiapkan hadirnya layanan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan Kereta Cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sempat buka kemungkinan bahwa operasi KA Argo Parahyangan bakal disudahi dengan adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Namun, pernyataan itu belum bisa dikonfirmasi sepenuhnya, karena diberikan Luhut sambil lalu selepas acara Wealth Wisdom 2022 yang diselenggarakan di Pacific Place, Jakarta pada Selasa (29/11/2022) kemarin.

"Iya, nanti kita lihat," ujar Luhut singkat.

3 dari 3 halaman

3 Tahun Pertama, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Termurah Rp 125 Ribu

Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung hampir selesai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berjanji proyek ini bisa selesai tengah tahun depan.

PT kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan kontraktor pembangunan proyek kereta cepat pertama di ASEAN ini pun berjanji bisa menyelesaian proyek ini sesuai target dari pemerintah tersebut.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, KCIC sudah menghitung tarif yang akan diberlakukan jika proyek ini sudah berjalan secara komersial. Ia mengatakan bahwa harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung di 3 tahun pertama operasional bakal lebih murah.

"Untuk tarif tadi kita sudah sampai 3 tahun pertama Rp 250.000 untuk tarif terjauh, tarif terdekat Rp 125.000 selama 3 tahun," kata Slamet Riyadi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri BUMN seperti dikutip dari siaran Youtube, Jumat (25/11/2022).

Setelah 3 tahun, harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung akan sesuai dengan studi tentang willingness to pay atau kesediaan untuk membayar, yakni harga maksimum yang bersedia dibayar pelanggan untuk suatu produk atau layanan.

"Untuk berikutnya strateginya memang sementara ini masih kembali ke studi berdasarkan willingness to pay bahwa memang dengan tarif terjauh Rp 350.000 dan tarif terendah Rp 150.000," ujarnya.

Lebih lanjut, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan akan dioperasikan dengan frekuensi 68 kereta per hari. 

"Jam operasional kita pagi karena pagi itu jam pick yang kita harapkan 5.30 WIB, kemudian jam operasi sampai jam 22.00 WIB," ucap dia.

Â